Kecamatan Satrean, 8 Februari 2025 – Dalam upaya melindungi tanaman padi dari ancaman hama yang berisiko merusak hasil pertanian, Babinsa Satrean, bersama petani setempat. Melaksanakan kegiatan penyemprotan hama secara serentak. Penyemprotan ini bertujuan untuk mengendalikan serangan hama yang dapat mengancam produktivitas padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis (8/2) di beberapa area sawah di Desa Satrean, Kecamatan Satrean. Babinsa Satrean, Sersan Mayor Agus Prasetyo, yang memimpin kegiatan tersebut, mengatakan bahwa penyemprotan hama adalah salah satu langkah preventif untuk menjaga agar tanaman padi tetap sehat dan menghasilkan produksi yang optimal.
Penyemprotan Hama Sebagai Upaya Pencegahan
Dalam beberapa pekan terakhir, petani di wilayah Satrean telah menghadapi masalah dengan meningkatnya populasi hama pada tanaman padi mereka. Hama seperti wereng dan ulat penggerek batang padi, diketahui menjadi ancaman utama bagi keberhasilan panen padi. Oleh karena itu, Babinsa Satrean turun langsung untuk memberikan pendampingan dan memastikan penyemprotan dilakukan dengan cara yang tepat dan efektif.
“Penyemprotan ini penting dilakukan untuk menghindari kerusakan pada tanaman padi yang bisa mengurangi hasil panen. Kami melakukan penyemprotan dengan pestisida yang aman dan sesuai dengan standar agar tidak merusak lingkungan,” ujar Sersan Mayor Agus Prasetyo.
Babinsa Satrean bersama kelompok tani setempat melaksanakan penyemprotan hama di beberapa titik yang telah teridentifikasi sebagai lokasi rawan serangan hama. Proses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot tangan dan mesin, serta memastikan petani mengikuti prosedur keselamatan dalam penggunaan pestisida.
Kolaborasi Babinsa dengan Kelompok Tani
Kegiatan pendampingan Babinsa ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dalam sektor pertanian. Babinsa yang memiliki peran penting dalam membina hubungan antara pemerintah dan masyarakat, terus memberikan penyuluhan kepada petani agar dapat mengatasi permasalahan yang ada di lapangan.
“Selain pendampingan dalam penyemprotan hama, kami juga memberikan edukasi kepada petani mengenai cara pengendalian hama yang ramah lingkungan. Kami berharap dengan langkah preventif ini, hasil pertanian di Desa Satrean bisa terhindar dari kerugian besar yang disebabkan oleh serangan hama,” tambah Agus.
Dalam kegiatan ini, petani yang hadir turut menyatakan apresiasi terhadap pendampingan yang diberikan oleh Babinsa. Salah seorang petani, Bapak Iwan, mengungkapkan bahwa peran Babinsa sangat penting dalam memberikan informasi dan bantuan teknis. “Dengan adanya bantuan dari Babinsa, kami merasa lebih terjamin dalam melakukan penyemprotan hama dengan cara yang benar,” ujarnya.
Hama Padi Menjadi Tantangan Besar
Serangan hama pada tanaman padi memang menjadi tantangan besar bagi petani, khususnya menjelang musim panen. Jika dibiarkan, hama dapat merusak seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, batang, hingga biji padi yang siap dipanen. Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman padi antara lain adalah wereng coklat, ulat penggerek batang, dan penyakit jamur yang menyerang akar dan batang padi.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Satrean, hampir 20% dari total luas lahan pertanian padi di daerah tersebut terdampak oleh serangan hama pada musim tanam ini. Oleh karena itu, langkah cepat dan tepat seperti penyemprotan pestisida sangat diperlukan untuk mengendalikan penyebaran hama lebih lanjut.
Langkah-Langkah Ke Depan dan Harapan
Ke depan, Babinsa Satrean berencana untuk terus mendampingi petani dalam upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman. Edukasi mengenai penggunaan pestisida yang aman dan ramah lingkungan akan terus diberikan agar petani tidak hanya bergantung pada bahan kimia yang berpotensi merusak tanah dan ekosistem.
“Penting bagi petani untuk tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan dan penggunaan bahan yang tepat. Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk melakukan evaluasi dan perbaikan agar masalah hama dapat teratasi dengan lebih efektif,” jelas Agus.
Selain itu, Babinsa juga berencana untuk menggelar lebih banyak pelatihan tentang pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini bertujuan agar petani tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dalam proses bertani.