Sukoharjo, 21 Februari 2025 – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukoharjo sejak sore hari pada hari ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam, dan aktivitas warga terganggu. Pemerintah setempat bersama dengan petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sukoharjo langsung bergerak untuk menangani dampak bencana alam ini.
Banjir Melanda Beberapa Wilayah Sukoharjo
Hujan yang turun sejak sore hari mengakibatkan debit air sungai meningkat dengan cepat, terutama di kawasan yang berbatasan dengan sungai-sungai besar. Di beberapa titik, air mulai meluap hingga merendam rumah-rumah warga, khususnya di Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Warga setempat melaporkan bahwa banjir datang dengan cepat, membuat mereka terkejut dan kesulitan untuk menyelamatkan barang-barang berharga.
“Kami tidak menyangka air akan naik secepat ini. Hujan deras mulai sekitar pukul 15.00 WIB, dan hanya beberapa jam kemudian, air sudah mulai merendam rumah kami,” ujar Sri Lestari, salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir di kawasan Grogol.
Petugas BPBD Sukoharjo juga melaporkan bahwa banjir terjadi di beberapa titik lainnya, termasuk Desa Nambangan, Desa Duwet, dan Desa Nguter. Di desa-desa tersebut, rumah-rumah warga terendam dengan kedalaman air yang bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 1 meter. Beberapa ruas jalan utama juga terputus karena genangan air yang cukup tinggi.
Penyebab dan Dampak Banjir
Berdasarkan penuturan sejumlah warga, hujan lebat yang terjadi sejak sore hari menjadi penyebab utama banjir kali ini. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran air sungai tak mampu menampung curah hujan yang begitu besar, sehingga meluap ke pemukiman warga yang berada di sekitar bantaran sungai.
Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah sistem drainase yang tidak memadai di beberapa wilayah. Meskipun Sukoharjo bukan daerah yang dikenal sering mengalami banjir besar, namun dengan curah hujan yang tinggi pada musim hujan ini, masalah drainase dan pengelolaan aliran air menjadi faktor penting yang mempengaruhi terjadinya banjir.
“Kondisi drainase di beberapa daerah memang menjadi salah satu perhatian kami. Kami berusaha untuk terus meningkatkan infrastruktur agar kejadian banjir bisa diminimalisir,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Sutanto. “Namun, dengan curah hujan yang sangat tinggi, tidak mudah untuk menghindari banjir seperti yang terjadi hari ini.”
Selain itu, ketinggian air yang meningkat juga berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari warga. Beberapa warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Beberapa jalan utama yang menghubungkan antar desa juga terputus, menghambat mobilitas kendaraan dan aktivitas ekonomi.
Respons dan Upaya Penanganan Banjir
Setelah terjadinya banjir, tim BPBD Sukoharjo bersama dengan relawan serta aparat kepolisian dan TNI langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Sebagian warga yang rumahnya terendam, terutama di wilayah yang terdampak parah, dipindahkan ke tempat penampungan sementara.
Sementara itu, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial juga mulai mendistribusikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan perlengkapan darurat kepada warga yang terdampak. Sebagian besar bantuan ini difokuskan pada daerah yang lebih parah terdampaknya, seperti Desa Nambangan dan Desa Nguter.
“Kami fokus pada upaya evakuasi dan membantu warga yang terdampak. Kami juga meminta warga untuk tetap waspada karena cuaca masih bisa berubah,” ungkap Sutanto, Kepala BPBD Sukoharjo.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kemungkinan hujan deras yang masih akan terjadi selama beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan siap siaga menghadapi kemungkinan banjir lanjutan.
Penanganan Jangka Panjang dan Pembenahan Infrastruktur
Ke depan, pemerintah Kabupaten Sukoharjo berencana untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur drainase di berbagai wilayah yang rawan banjir. Peningkatan kapasitas saluran air dan normalisasi sungai menjadi prioritas utama dalam mengantisipasi kejadian serupa di masa yang akan datang.
“Kami akan mengusulkan program pembangunan drainase yang lebih baik dan normalisasi sungai di beberapa titik. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan banjir tidak terjadi lagi di masa depan,” ujar Bupati Sukoharjo, Adi Sucipto, dalam rapat koordinasi pasca-bencana.