KUPANG – Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan tercatatnya tiga kali letusan dalam kurun waktu dua hari terakhir. Letusan ini terjadi pada Minggu (17/2) dan Senin (18/2) pagi, mengeluarkan abu vulkanik yang tinggi dan mengarah ke area pemukiman di sekitarnya. Tim ahli vulkanologi dan pihak berwenang telah merespons situasi ini dengan peningkatan status waspada untuk kawasan sekitar gunung.
Letusan yang Mengkhawatirkan
Letusan yang terjadi dalam dua hari berturut-turut mengindikasikan adanya potensi erupsi yang lebih besar dalam waktu dekat.
“Kami meminta warga untuk tetap tenang, namun juga tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.
Hingga saat ini, status gunung tersebut tetap berada pada level II (waspada), meskipun letusan yang terjadi cukup mengkhawatirkan.
Dampak dan Tindakan Antisipasi Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki ini berdampak pada aktivitas warga di desa-desa sekitar, terutama yang terletak di sepanjang kaki gunung. Warga di sekitar kawasan tersebut dihimbau untuk mengenakan masker dan menghindari keluar rumah jika memungkinkan.
Selain itu, hujan abu juga membuat tanah di sekitarnya menjadi basah dan licin, yang dapat memicu tanah longsor. Untuk itu, tim SAR dan BPBD telah menyiapkan rencana evakuasi jika situasi memburuk. Pihak berwenang juga memberikan peringatan kepada pelancong dan wisatawan agar tidak mendekati gunung pada saat status waspada masih berlaku.
Beberapa warga yang tinggal di dekat kawasan rawan telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Setidaknya 150 orang telah dipindahkan ke posko pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Masyarakat Lembata, meskipun sedikit terkejut dengan kejadian ini, mengungkapkan kesiapan mereka dalam menghadapi kemungkinan lebih buruk. “Kami sudah terbiasa dengan suara gemuruh dari gunung. Kami tetap waspada, tetapi kami percaya pemerintah dan tim penanggulangan bencana akan memberikan perlindungan,” ujar Koko, seorang warga Lewoleba.
Dari pihak pemerintah, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, menegaskan bahwa langkah-langkah antisipasi akan terus diperkuat, termasuk peningkatan koordinasi dengan pihak TNI, Polri, dan organisasi relawan. “Kami siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Pemerintah akan memastikan bantuan logistik dan kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak bisa segera terdistribusi,” ujarnya.
Baca Artikel Lainnya : Indonesia Mendesak Inklusivitas AI Di Negara-Negara Berkembang
Prediksi dan Langkah Ke Depan
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. PVMBG memperkirakan adanya kemungkinan erupsi lebih besar, meskipun saat ini masih dalam level waspada. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak panik, namun tetap mengikuti petunjuk yang diberikan oleh tim tanggap darurat dan pemerintah.
Pihak terkait juga akan terus memperbarui informasi melalui kanal resmi untuk memastikan tidak ada informasi yang keliru yang bisa menambah ketegangan di masyarakat. Di sisi lain, evaluasi dan penelitian lebih lanjut terkait aktivitas vulkanik Lewotobi Laki-laki juga akan dilakukan untuk merencanakan mitigasi yang lebih baik di masa depan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi bencana alam, diharapkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari letusan gunung ini.